Official Site: Ronal Rifandi

Sarunai Ombak Nan Badabua.

Ajo Ronal~ Jejak Petualangan

Alam Takambang Jadi Guru. Mozaik kelana dari balik lensa.

(click) SCIENCECLOPEDIA

Whether you like it or not, mathematics is everywhere.

Catatan Si Jho

My daily Journal~ avonturen in de wildernis van het leven.

The Rifandi

Pictures of a Daily Life Journey (2023-...).

14/05/2014

"Pintu Dunia"*

Buku

Buku adalah jendela dunia .
Itu sih kata orang. Tapi bagiku selain sebagai jendela dunia, buku juga merupakan pintu, pintu yang mengantarkan ku pada tempat- tempat yang kuimpikan. Bukankah Bumi Allah ini luas, dan kita disuruh berjalan di muka bumi ini untuk mencari hikmah dan pembelajaran yang baik. Ehm :)

Dahulu ketika kecil (kelas 6 sd atau 1 smp an lah) aku sangat senang melihat ibu berkutat dengan modul - modul kuliah nya. Modul kuliah berwarna hijau dengan ketebalan yang beragam. Aku masih ingat warna kertasnya yang buram, karena mungkin untuk penghematan maka modul tersebut menggunakan kertas jenis itu. Tak hanya berhenti sampai tahap terkagum kagum saja, aku bahkan membaca dan mengerjakan beberapa tes formatif dan sumatif yang ada di buku tersebut. Beberapa pelajarannya memang bisa terjangkau oleh ku karena ibuku kuliah pendidikan guru agama islam untuk sd di iain. Hati ini akan sangat senang jika saat mencocokkan jawaban dengan kunci yang ada dibagian akhir menunjukkan banyak kecocokan. Penilaian dilengkapi dengan rumus untuk mencari nilai akhir. Saat itu  terpikir olehku ingin juga seperti ibu, terlihat keren berkutat dengan buku tebal-tebal.  

Narasi diatas mengantarkan ku pada perjuangan untuk melanjutkan pendidikan sampai tingkat yang lebih tinggi. Ya.... Modul-modul hijau adalah pintu ku untuk memasuki dunia perkuliahan. Alhamdulillah sekarang aku juga berkutat dengan buku tebal-tebal. Bedanya itu buku ku sendiri, bukan lagi modul-modul hijau berkertas buram yang digunakan oleh ibu ku, tapi modul dan buku kuliah ku sendiri. Dan sekarang aku sedang berusaha untuk wisudaku yang kedua. Doakan yach.. ;)  

Pintu kedua yang ingin ku sharing berjudul negeri van orange dan 99 cahaya di langit eropa. Tahu nggak sobat dengan dua buku tersebut? Kalo yang kedua tentu tahu kali ya, karena baru-baru ini buku tersebut sempat booming dan bahkan sudah diangkat ke layar lebar. Nah aku sudah membelinya lama sebelum orang-orang kenal dengan buku itu. Aku membelinya dengan niat, bahwa suatu saat aku juga ingin menapak tilasi tempat-tempat yang ada disana dan mungkin bahkan lebih dari itu. Saking sayang nya dengan buku tersebut maka saat membacanya pun tak henti kutitipkan doa disela-sela saat membalik halaman2 nya. Buku itu kuhadiahkan sebagai kado pernikahan salah seorang kakak senior yang menyemangati kami dengan cara yang anti maenstream. Saat itu rata-rata senior menyemangati untuk aktif berorganisasi, aktif melayani ummat, aktif meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah. Tapi kakak yang satu ini beda. Beliau menyemangati kami untuk juga menggenjot kapasitas diri untuk menjadi kader yang memiliki kompetensi spesific namun berwawasan global. Beliau tak sekadar menyemangati untuk aktif berorganisasi dan beribadah saja, tapi juga aktif untuk berprestasi.  

Negeri van oranje. Banyak yang tahu mungkin, kalau buku ini merujuk pada negeri kincir dan tulip. Ya, the Netherlands. Pernah juga menemukan artikel yang menyebutkan bahwa nama negeri ini juga berarti kerajaan tanah. Ketika membaca buku ini, sama dengan buku yang sebelumnya, aku tak hanya sekedar membaca, tetapi membaca dengan menyelipkan mimpi-mimpiku disetiap halaman kisah-kisahnya. Buku ini menemani sata-saat galau proses seleksi dan penantian pengumuman penerimaan beasiswa ke Belanda. Alhamdulillah, Allah mengizinkan ku untuk menjelajahi Belanda dan Eropa, walau tak semua tempat yang ada di buku tersebut bisa kusilaturrahimi, tapi tak masalah, karena ku bisa membuat lembaran-lembaran ku sendiri.  

Beberapa pintu lain sudah pernah ku buka seperti "think dinar", "aku beribadah haji" dan lain-lain namun sepertinya belum saatnya untuk melangkah kesana, cukup "melongokkan pandangan" saja terlebih dahulu. Insya Allah semoga diridhoi. :)  

Yang saya ingin sampaikan dicatatan ini adalah, kita tak hanya cukup sampai sekedar bermimpi saja namun harus membuat mimpi tersebut real dalam visi kita. Hingga itu menjadi salah satu penyemangat dan menerjemahkan mimpi tersebut kedalam kesungguhan usaha dan doa. Dengan buku, bisa membantu kita untuk memperjelas visi atau gambaran tentang mimpi-mimpi kita.  

Tapi mimpi tentu tinggalah mimpi. Karena kenyataan adalah sesuatu yang pasti. Maka hiduplah dalam kenyataan. Bawalah mimpi-mimpi mu pada kenyataan, hingga kita tak sekedar termasuk golongan orang yang panjang angan-angan. Insya Allah.  

Ini ceritaku, menyambut masa liburan weekend dan habis ditolak bimbingan thesis tadi sore karena pembimbing sibuk. #ngambeg ah.... Karena di php in pembimbing, maka sory sory Pak, I will put it for a while. No thesis in this week end. :) #sikap  

^_^
Your Jho
Bumi Allah, Ketintang Surabaya 14 May 2014

07/04/2014

Gelombang ketiga. *bedah buku coy*

Bedah buku anis matta. "Gelombang ketiga"
Oleh Ustadz Sobikh

Alhamdulillah, ada kesempatan untuk menghadiri sebuah agenda silaturrahim ikhwah yang salah satu mata acaranya adalah bedah buku. Bedah buku kali ini mengupas tentang ide dan gagasan yang ditelurkan oleh ustadz anis matta dalam buku terbaru beliau yang berjudul gelombang ketiga Indonesia.

Gelombang yang dimaksudoleh ustadz anis adalah gelombang fase menjadi indonesia (1), menjadi negara bangsa modern (2), dan fase the next Indonesia (3). Dalam memahami buku ini, kita bisa melihat bahwa ustadz Anis mendasari pnulisan buku ini dari 2 sisi. Kedua sisi itu adalah sisi sejarah dan demografi.

Selanjutnya, Salah satu bagian penting dari gelombang-gelombang tersebut adalah bagian tentang value.

Pada gelombang pertama value yang dikembangkan asalah tentang solidaritas, gotong royong dan adanya kesadaran pergerakan nasional sebagai collective mind. Rasa senasib sepenanggungan sebagai bangsa terjajah membuat generasi pada gelombang pertama ini memiliki ciri khas tentang kesadaran untukberjuang merebut kemerdekaan.

Pada gelombang kedua, value yang ada dan berkembang adalah adanya konflik dan kompetisi, keamanan, menyesuaikan diri dengan kemodernan, dan dikuatkannya Pancasila sebagai collective mind. Pada fase ini, adanya konflik kepentingan dan kompetisi membuat pemerintah saat itu mengutamakan stabilitas keamanan dengan segala cara. Sehingga muncullah kebijakan-kebijakan yang membatasi kebebasan berbicara, berpendapat, berkumpul. Pancasila pun disakralkan secara berlebihan, sehingga dijadikan asas tunggal bagi setiap organisasi.

Gelombang ketiga, yakni yang menjadi perhatian dari pembahasan kali ini, adalah gelombang dimana Indonesia mulai beranjak untuk mulai bersiap menyongsong Indonesia masa depan.

Ust Anis menjelaskan 5karakteristik velombang ketiga ini.
1. Di Indonesia akan muncul kelas menengah baru. Masyarakat pada kelas ini jumlahnya akan meningkat. Mereka yang berada dikelas ini adalah kaum muda dan berpenghasilan rata-rata antara 2-20 juta rupiah perbulan.

2. Akan mulai meningkatnya jumlah penduduk Indonesia yang berpendidikan tinggi.

3. Tingginya tingkat pendidikan masyarakat akan berpengaruh pada kesejahteraan mereka.

4. Akan semakin banyak masyarakat yang well connected dengan dunia global.

5. Value yang berkembang dimasyarakat adalah tentang segala sesuatu yang berorientasi pada kemanusian, pencarian makna kualitas hidup dan mulai mwlampaui rasa individualisme.

Untuk siap eksis di gelombang ketiga tersebut, ada beberapa mindset baru yang harus dibentuk dan di kembangkan:
- Arsitektural. Kita harus sadar bahwa kita sebagai manusia adalah arsitek utama dalam membangun seduah peradaban.

- fungsional. kita harus mampu berkarya menghasilkan sesuatu yang berfungsi dan bermanfaat.

- Experimental. Dunia akan cepat berubah dan perkembangan segala sesuatunya terjadi dengan cepat serta susah diprediksi. Maka dari itu perlu ada nya keberanian untuk mencoba melakukan hal-hal baru. Menemukan penemuan-penemuan baru yang dapat menunjang kehidupan manusia.

- creative. Yanf terakhir ini merupakan syarat untuk bisa tetap eksis dan tak tersingkirkan dari gelombang ketiga. Inovasi dan kreasi sangat dibutuhkan agar keberadaan kita bisa diakui dan kita bisa bertahan pada gelombang ini.

Demikianlah, sekelumit bahasan dari buku gelombang ketiga. Terutama penjelasan tentang nilai yang ada pada fase ini. Semoga bisa menjadi gambaran agar kita memahami karakternya dan mempersiapkan diri untuk menjadi aktornya.

Yang dituliskan pada tulisan ini bisa jadi tercampur dengan pemikiran ustadz sobik dan interpretasi pribadi penulis, maka alangkah lebih baik, kawan-kawan juga membaca bukunya sendiri. ^_^

09/03/2014

Thought Experiment

Ehm
Teringat dengan komen-komen an bersama seorang sahabat di FB yang mungkin saya pun belum pernah bertemu dengannya.

Statusnya tentang bagaimana menyikapi sesuatu yang kita tahu sia-sia tapi terus kita lakukan karena hanya untuk menyenangkan orang atau sejenisnya.

kira-kira jawab saya saat itu adalah, bahwa saya terbiasa untuk melakukan sesuatu sampai dengan selesai. Dan konsepnya tidak ada yang sia-sia. Kenapa??? karena semua berawal dari perencanaan. Sebelum melakukan sesuatu saya memikirkan terlebih dahulu tentang prospek sesuatu tersebut. tentang apa goal dan hasil yang akan dicapai. jadi sia-sia atau tidaknya itu saya tentukan di awal, sebelum melakukannya. Saya tidak akan melakukan sesuatu yang jika diawalnya sudah saya prediksi untuk berpredikat "sia-sia".

Jika diawal sudah niat untuk melakukannya, maka tidak ada cerita untuk menyimpulkan sesuatu itu sia-sia. Kalaupun ditengah-tengah prosesnya kita menyadari akan indikasi kesia-siaan, maka disanalah berguna yang namanya revising. Kita revisi, kita sesuaikan, kita modifikasi dan lalu kita selesaikan. Bukankah disegala sesuatu akan selalu ada hikmah dan pembelajaran. Insya Allah.

Ehm, tentang judul tulisan ini, saya ingat salah satu fase dari design research dalam mendesign sebuah pembelajaran adalah fase persiapan. Pada fase ini designer akan membuat sebuah Hyphothetical learning trajectory (HLT) dan yang mendasari HLT ini selain kajian teori adalah sang designer melakukan thought experiment. Dia akan melakukan experiment terhadap designnya tersebut di dalam "kepalanya". Memikirkan jika A maka apa saja reaksi dari siswa yang diconjecture kan, kemudian bagaimana guru harus merespon reaksi siswa yang muncul. Bagaimana tindakan guru agar pembelajaran mencapai tujuan yang diinginkan. semua itu dilakukan didalam kepala si peneliti terlebih dahulu. kemudian dituangkan kedalam bentuk HLT dan HLT inilah yang kemudian di test dalam teaching experiment in the classroom.

Hmm... dalam keseharian, mungkin kawan-kawan juga sudah sering melakukan thought experiment ini tanpa sadar. Hmmm, saya kira ini baik untuk dibiasakan agar kita meminimalisir yang namanya kesia-siaan. Dengan melakukan ini, kita juga terbiasa untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dan bagaimana menyikapinya.Bukan berarti kita harus menjadi kolot dan jumud, karena apa- apa dipikir, apa-apa dipikir :D
Tapi setidak nya tidak membiarkan hidup ini laksana air yang mengalir. Ntar kalo mengalirnya keselokan gimana hayo? trus masuk got.. Hiyyyuuuhhhh...Semangat Minggu Pagi.
#WOi thesis woi, ini malah ngetik yang nggak nggaaak..
#kebiasaan #meleset dikit... -_-
#yourJHO 

31/01/2014

02/01/2014

Teori Rempong dalam #bakawan

Sudah lama tak menulis. ^_^

saran saya sebelum kawan-kawan membaca tulisan ini adalah: MULAI Baca dari BAWAH.
gambar hanya kopar dari gugel. diambil karena ada tulisan #bakawan nya ^_^


  1. Apolah koha. Lah siap saia rempong kan ha??? ": kesimpulan: mare(mpong)pot an se paja ko mah"
  2. 12. ^_^ adoh adoh sae teori anak mudo jaman kini. So... siapa yang siap untuk direpotkan?????
  3. 11. itu artinya pertalian kita mulai renggang. There is something that need to be fixed
  4. 10. Pertanda mulai menuju limit bubar menurut teori ini adl jika proses repot-merepotkan mulai berkurang
  5. 9. Dan pun sebaliknya, walau menggerutu, tp "tanpa sadar" kita tetap lakukan permintaan teman kita itu dengan "senang hati" mk kita
  6. 8. suatu saat, kita akan merepotkannya, & mungkin ia akan menggerutu namun ia tetap melakukannya, maka kita sudah
  7. 7. Seseorang yg sdh kita repotkan, tanpa segan2 mminta tolong kpd kita, & lalu sampai tahap merepotkan, kesimpulannya adl kita sdh
  8. 6. namun tdk berhenti sampai disitu. menurut teori ini blm purna jika seseorang yg telah direpotkan td tdk melakukan tindakan balik
  9. 5. saat seseorang itu repot, tp ia tetap membantu & melakukan permintaan seseorang tadi, mk berarti ia sdh masuk katagori tahap 1
  10. 4. dan terkadang permintaan tolong ini semakin menjadi-jadi hingga sampai pd istilah yg membuat seseorang itu repot. fase lanjutan
  11. 3. dlm teori ini, seseorang akan mulai dengan melakukan fase pendekatan. fase ini ditandai dengan permintaan tolong.
  12. 2. entahah valid atau tidak. tapi saya pernah mendengarnya baru2 ini. saya beri nama teori itu sbg teori repot-merepotkan.
  13. 1. istilah disadur dari bahasa yg berarti berteman, bersahabat atau sejenisnya lah.Nah ada satu teori pertemanan yg menarik
  14. . niat sih nerusin thesis, tapi tangan gatal buat ngetwit. *alasan *pelarian *mumet.. mau bahas tentang ah.