10/06/2015

Tadabbur ayat : Qs Nuh

Alhamdulillah, telah lebih dua bulan ane resmi jadi suami, kawan. Believe me bro, its amazing. Buruan nikah deh :)

Kesibukan juga ga henti- henti, sehingga kalo ada waktu selo sedikit saja, maka bakal ane habisin dengan ngefullhouse.  Bahkan sampai-sampai si Vari, ga keluar-keluar seharian. Hmm, jadi sobat, manfaatkan lah waktu senggangmu sebaik mungkin, karena bisa jadi ketika kamu sibuk, rumah hanya sekedar tempat untuk mandi, tidur dan berganti pakaian saja.
(Semoga ane ga demikian (lagi)).

Oke,  intensitas  nulis di blog ini juga menurun kayanya, mungkin karena ada laman baru, kerja ane bareng doi www.lailarifandi.wordpress.com  sila mampir ya. :)

Baiklah  kali ini ane bakal berbagi tentang materi hikmah yang  pernah di bahas bareng ustadz. Tentang tadabbur ayat alquran. Sila sobat buka quran surat nuh.

Beberapa point hikmah dan pembelajaran diantaranya adalah sebagai berikut:
1.  Tentang kesungguhan Nabi Nuh as untuk berdakwah, na unummatnya tetap tidak mengindahkan.

Dalam riwayat kita mengetahui bahwa periode dakwah nabi nuh itu adalah sekitar 950 tahun. Ga main-main kan sobat. Belum ada apa- apa nya dengan aktivitas dakwah kita. Disampaikan bahwa nabi nuh menyeru kaumnya ke jalan Allah siang dan malam. Itu menunjukkan betapa perjuangan nabi nuh, tapi ummagnya tetap banyak ya g tidak memenuhi seruan itu. Lalu di dalam ayat di katakan bahwa nabi nuh kemudian bertawakal kepada Allah.
Pelajaran bagi kita adalah, bahwa jangan pernah berputus asa dan menyerah jika andainya seruan kita kepada kebaikan tidak langsung diindahkan, jangan jemu jkka kita sudah merasa lelah mengajak kawan dan keluarga untuk ke jalan islam yang kaffah, tapi mereka tidak merespon seperti yang kita harapkan. Atau misalnya dalam aktivitas sosial organisasi kita, sudah susah kita mengeluarkan tenaga untuk mengajak yg lain untuk berkontribusi, tapi rasanya mereka belum opgimal, maka jangan resah dan kecewa. Mungkin disana lab letak ujiannya. Dan lagi, Allah bukan hanya menilai hasil, tapi juga lebih menekankan bagaimana usaha dan peran kita selama proses dakwab itu berlangsung. So, keep up ghe spirit ya , kawan.

Satu lagi, hal ini bisa kita similarkan dalam aktivitas kita yang lain, tidak hanya dalam akgivitas dakwah saja. Tentang tawakal. Tawakal itu bukanlah menerima segala sesuatu apa adanya dengan ikhlas, tapi tawakal itu baru  oleh ada jika kita sudah mengusahakan dengan maksimal sesuai dengan kemampuan kita. Baru kemudian, tawakal pas untuk dilakukan . To be continued...

0 comments: