03/08/2012

Cross Culture Understanding- Ketintang Edition

Saat pertama kali menginjakkan kaki di Juanda Internasional Airport pada tanggal 23 Juli 2012 lalu, saya menyadari bahwa kota ini akan menjadi tanah kedua yang akan kucintai dengan apa adanya. ehm. Sudah tidak musafir lagi :D.

Kalau kalian mau tahu sobat, hari itu sudah merupakan pekan pertama bulan Ramadhan 1433 H. Ramadhan pertama buat ku di egeri yang jauh ini. Disaat yang lain pada berpulang ke Ranah Minang dan beristirahat dengan tenang dalam damai, ups :* Aku malah menghantarkan diri ke sini. Dan langsung memulai aktivitas padat 8 jam sehari, enam hari seminggu, you can do this, you can do that, and then bla bla bla.... ^_^ (walau didiskon sih sesuai mood.. haha).

Oukeh, leave the bla bla bla for another pages. Focus  focus focus on the tittle of this passage..and the chart  shows about.... arrrghhhh bahasanya ielts banget ya.. hehe. Leave it for Ms Tsuroyya.

Cross Cultural Understanding merupakan salah satu subjek yang mungkin menyenangkan dalam sesi pelatihan bahasa inggris yang sedang kujalani saat ini, karena kami bisa lari sejenak dari ruwetnya soal-soal dan diskusi mengenai IELTS.

upsss.... i will continiu to write about it, because the class already begin. 

>>>>>>>>>
Okkeh, karena program "Force to the limit" maka tulisan ini sedikit terbengkalai.

Let See...
Banyak hal-hal baru yang perlu kuadaptasii,  misalnya setiap masuk waktu sholat, setelah azan (menjelang Iqomat) akan terdengar dari corong-corong masjid orang /kaset yang mendendangkan sholawat ataupun syair-syair dalam bahasa jawa. (Ga jelas juga apakah itu sholawat atau syair, aku ga tahu). Kemudian selesai sholat mereka akan bersalaman kiri kanan dan sekitarnya, lalu berzikir dan berdoa bersama then bersalaman lagi sambil sholawatan. ehm. Ini rata-rata ada di masjid2 (yg kata bapak kost ku) berhaluan NU. Sedangkan dimasjid-masjid yang berhaluan Muhammadiyah biasanya tidak terlalu demikian.

Kemudian untuk sholat tarawih_+ witir, rame sih dan beragam cara pelaksanaannya, setidaknya dari beberapa mesjid yang pernah kusinggahi. Ada yang 23 rakaat plus taujih, ada 8 rakaat plus Taujih, ada yang 8 rakaat tanpa taujih. Ada yang taujih dulu baru sholat tarawih, ada yang  tarawih dulu baru sholat. Hmmm beragam sih.. tapi teuteup ok kan ya. Semua bukan berbeda di hal pokok. Gimana enjoy nya saja. hehe.
Bagi ku sih yang penting beribadah dengan baik dan tak melenceng dari AlQur'an dan Sunnah Rasul (walau aku mesti lebih giat lagi untuk mempelajarinya)

Hal lain terkait warna warni Ramadhan di sini adalah, hampir semua Masjid menyediakan ta'jil gratis untuk jamaah yang akan sholat maghrib berjamaah. Dari yang kecil sampai yang tua, ikutan ta'jil di masjid. Ini sangat menguntungkan posisi kami, bujang-bujang perantauan yg berkantong tipis... wkwkwk. Bahkan sering kami juga menikmati nasi bungkus yang disediakan. walhasil pengeluaran bisa ditekan.. :D

Itu diantaranya yang bisa kuceritakan... lain kali disambung lagi. Siiip  ^_^
I (try to) Love Surabaya

0 comments: